Jumat, Februari 26, 2010

Arti Sanad dan Matan Hadis

 

Sanad Hadis Sanad atau thariq ialah jalan yg dapat menghubungkan matnul hadits kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Misalnya seperti kata Al-Bukhari Telah memberitakan kepadaku Muhammad bin Al-Mutsanna ujarnya ‘Abdul Wahhab ats-Tsaqafi telah mengabarkan kepadaku ujarnya ‘Telah bercerita kepadaku Ayyub atas pemberitaan Abi Qilabah dari Anas dari Nabi Muhammad saw.
sabdanya ‘Tiga perkara yg barang siapa mengamalkannya niscaya memperoleh kelezatan iman. Yakni Allah dan rasul-Nya hendaklah lbh dicintai daripada selainnya. Kecintaannya kepada seseorang tidak lain krn Allah semata-mata dan keengganannya kembali kepada kekufuran seperti keengganannya dicampakkan ke neraka’.
Maka matnul hadits stalasun sampai dgn an yuqdzafa finnar diterima oleh Al-Bukhari melalui sanad pertama sanad kedua sanad ketiga sanad keempat dan seterusnya sampai sanad yg terakhir Anas r.a. seorang sahabat yg langsung menerima sendiri dari Nabi Muhammad saw.
Dalam hal ini juga dapat dikatakan bahwa sabda Nabi tersebut disampaikan oleh sahabat Anas r.a. sebagai rawi pertama kepada Abu Qilabah. Kemudian Abu Qilabah sebagai rawi kedua menyampaikan kepada Ats-Tsaqafi dan Ats-Tsaqafi sebagai rawi ketiga menyampaikan kepada Muhammad Ibnul Mutsanna hingga sampai kepada Al-Bukhari sebagai rawi terakhir. Dengan demikian Al-Bukhari itu menjadi sanad pertama dan rawi terakhir bagi kita.
Dalam bidang ilmu hadits sanad itu merupakan neraca utk menimbang sahih atau tidaknya suatu hadis. Andaikata salah seorang dalam sanad-sanad itu ada yg fasik atau yg tertuduh dusta maka daiflah hadis itu hingga tidak dapat dijadikan hujah utk menetapkan suatu hukum Matan Hadis Yang disebut dgn matnul hadits ialah pembicaraan atau materi berita yg diover oleh sanad yg terakhir baik pembicaraan itu sabda Rasulullah saw. sahabat ataupun tabi’in; baik isi pembicaraan itu tentang perbuatan Nabi maupun perbuatan sahabat yg tidak disanggah oleh Nabi.
Misalnya perkataan sahabat Anas bin Malik r.a. Kami bersalat bersama-sama Rasulullah saw. pada waktu udara sangat panas. Apabila salah seorang dari kami tidak sanggup menekankan dahinya di atas tanah maka ia bentangkan pakaiannya lantas sujud di atasnya.
Perkataan sahabat yg menjelaskan perbuatan salah seorang sahabat yg tidak disanggah oleh Rasulullah saw.
disebut matnul hadits.

Artikel yang Berhubungan



Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-widget-artikel-yang.html#ixzz1JSIiysNe

Artikel yang Berhubungan



Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-widget-artikel-yang.html#ixzz1JNBpubYr

0 komentar:

Bookmark and Share