Minggu, Januari 10, 2010


BERITA HUMAS
Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo mendesak Perum Perhutani dan Jasa Tirta secara moral berjanji dan bertekad Tahun 2010 dapat merealisasikan rehab dan reboisasi hutan seluas 920 ha di kawasan DAS Brantas. Hal itu dideklarasikan dikatakan Gubernur Jatim Dr. Soekarwo didepan masyarakat pada Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2009, di Arboretum Sumber Brantas, Desa Sumber Brantas Kec. Bumiaji, Kota Batu, Kamis (25/6).
Menurut Gubernur, yang bertanggung jawab menanggulangi kerusakan hutan adalah Perum Perhutani bersama-sama Jasa Tirta, namun Pmerintah Pusat dan Pemprov tetap akan membantu. “Kalau tidak berhasil menyelesaikan tahun depan, ada sanksi moral kepada masyarakat. “Jika sudah janji, kalau mati pasti akan ditagih di akherat,” katanya sambil tersenyum.
Aliran DAS Brantas ini sangat penting karena airnya menghidupi 43 % penduduk di Jatim. “Oleh karena itu mulai ahri ini mari kita merubah perilaku kita, kalau tidak ada perubahan perilaku tidka ad gunanya kita tiap tahun memperingati Hari Lingkungan Hidup, harus ada perubahan hari ini dicanangkan perubahan perilaku, realisasi semakin cepat semakin baik,” tandasnya Reboisasi penanaman hutan kembali dikawasan DAS Brantas terutama Kepala Perhutani Jatim berjanji dalam kurun waktu satu tahun 920 ha hutannya yang masih kritis di Batu. Perum Jasa Tirta didepan Gubernur berjanji dan menyanggupi, untuk menghidupkan kembali 111 mata air yang ada dengan konservasi, dengan membebaskan tanah radius 200 m dan dihijaukan kembali sehingga mata air itu akan hidup kembali. Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan Kementrian Negara Lingkungan HidupRI Ir. Sri Budi Astuti mengutarakan, melalui peringatan Hari Lingkungan Hidup kali ini diharapkan dapat meyakinkan kita akan perlunya meningkatkan kepedulian dan peran aktif semua pihak secara bersama menyelamatkan bumi DAS dari berbagai permasalahan lingkungan termasuk pemanasan global dan pemanasan iklim. ”Kebersamaan semua pihak merupakan kunci kebrhasilan pembangunan berkelanjutan hutan yang dapat terwujud jika pelaku pembangunan memiliki wawas kebangsaan dan semangat persatuan.” tandasnya.
Semantara itu Ketua Badan Lingkungan Hidup Prov. Jatim Ir. Dewi Yuniar Putriatni, MSc mengatakan, kondisi mata air terutama di 6 Gunung yang menjadi Hulu Mata Air Brantas telah hilang sebanyak 200 titik mata air dari 421 mata air. Sedangkan di Batu yang semula 111 tinggal 57 mata air. Hal ini disebabkan oleh pembalakan liar dan pengelolaan lahan yang tidak mengindahkan aspek konservasi tanah. Dampak perilaku yang tidak ramah lingkungan tsb. menurut Ir. Dewi menyebabkan kondisi lahan kritis DAS Brantas Bagian Hulu di Batu saat ini terdapat lahan kritis dalam kawasan hutan sekitar 925 ha dan diluar kawasan hutan 1900 ha. Sedangkan di Kab. Malang lahankritis dalam kawasan hutan seluas 10.473 ha dan diluar kawasan hutan sebesar 46.315 ha. Berdasarkan hasil studi lapangan, ditemukan erosi di daerah hulu brantas sebesar 2000 ton lebih per ha per tahun, terjadi peningkatan 300 % jika dibandingkan kondisi th. 1980-an. Waduk Sengguruh dan Sutami mengalami sedimentasi 5,4 juta m3/ th. (1988-2003). Berdasarkan hal tsb. menunjukkan bahwa setelah 15 tahun (2003) waduk Sutami kehilangan tampungan efektifnya 43,6 % (253 juta m3 menjadi 142 juta m3) dengan total sedimen yang masuk sebesar 167,4 juta m3. Karena laju sedimentasi terus meningkat sehingga waduk Sengguruh yang rencananya menampung 19 juta m3 dalam waktu 20 tahun, ternyata 6 tahun sudah penuh.
Walikota Batu Eddy Rumpoko mengutarakan, menggali potensi Kota Batu dari sisi pariwisata dan pertanian, lingkungan memegang unsur paling penting. Untuk itu masyarakat berkomitmen untuk selalu menjaga lingkungan ini. Diharapkan, kelangsunganhidup manusis berlangsung baik dengan kesadaran melalui program selainmengangkat pariwista memaksimalkan potensi Sumber daya alam, SDM dan sumber daya budaya. ”Kita harus punya kebanggaan, di daerah wisata Kota Batu harus bisa digali dengan baik tidak dengan merusak lingkungan. Potensi ini harus dikerjakan bersama baik dengan Provinsi maupun Pusat untuk sama-sama mengoptimalkan potensi daerah yang menjadi unggulan,” katanya. Tema Hari Lingkungan Hidup se dunia 2009 yang ditetapkan UNEP (Badan Lingkungan Hidup Dunia) adalah ”Bersama Selamatkan Bumi dan Perubahan Iklim”.
Sebagaimana tema tsb. Dan memperhatian maslah kekritisan Sumber DAS Brantas Hulu, Badan Lingkungan Hidup Prov. Jatim memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia tahun ini dengan tema ”Bersama Selamatkan Mata Air Daerah Aliran Sungai”, yang dimaksudkan sebagai salah satu upaya yang dilakukan secara massal dalam ruang dan waktu yang bersamaan untuk meningkatkan perhatian dan tanggung jawab semua pihak terhadap pengembalian fungsi Hutan Kawasan Hulu Brantas menjadi kawasan Hutan lindung. Dalam kesempatan itu Gubernur menyerahkan piagam penghargaan Kalpataru dan Adiwiyata, serta penyerahan bibit Mauni, Kesemek dan bibit alpukat kepada tiga orang perwakilan masyarakat Kec.
Bumiaji, Kota Batu. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan Pameran Lingkungan Hidup yang diikuti BLH Jatim, Dinas Kehutanan, Perum Jasa Tirta I Malang, Perhtani Unit II Jatim, Kwarda Pramuka Jatim, LSM Tunas Hijau, Balai Besr Wilayah Sungai, Balai Pengelolaan DAS Brantas, dan Industri-industri ramah lingkungan. Penghargaan Kalpataru ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup. Prov. Jatim sejak 1981 – 2008 telah memperoleh 36 penghargaan untuk perorangan/ kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya dalam upaya pemeliharaan fungsi ekosistem. Sedangkan program Adiwiyata (Program Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan) untuk mendorong dan membentuk sekolah-sekolah di Indonesia agar melaksanakan upaya menuju pelestarian lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan bagi generasi mendatang. Th. 2009 Prov. Jatim secara nasional telah dipilih empat sekolah yang memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri dari Presiden, yaitu SDN Kampung Dalem I Tulungagung, SMPN1 Kedamean dan SMPN 4 Gresik, serta SMA 1 Gondang Kab. Mojokerto. (Humas Setda Jatim – Sil)

Artikel yang Berhubungan



Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-widget-artikel-yang.html#ixzz1JSIiysNe

Artikel yang Berhubungan



Dikutip dari: http://ade-tea.blogspot.com/2011/02/cara-membuat-widget-artikel-yang.html#ixzz1JNBpubYr

0 komentar:

Bookmark and Share