M.Alfatih 
“Kota Konstantinopel kini bernama Istanbul. Kota yang kaya akan arsitektur dan seni Islam ini terletak di tepi selat yang terindah di dunia, yakni selat Bosporus (Turki). Istanbul mempunyai daya pikat bagi wisatawan, lokal dan mancanegara. Daya tarik itu apalagi kalau bukan bangunan-bangunan bersejarah, museum, baik bangunan peninggalan masa Byzantium maupun peradaban Islam. Di antara obyek wisata yang paling banyak dikunjungi itu antara lain adalah Aya Sophia (peninggalan Kerajaan Byzantium), Masjid Biru yang memiliki enam menara, dan Istana Topkapi yang dibangun pada tahun 1462.
Dalam eksiklopedi disebutkan, Konstantinopel dibangun oleh Kaisar Constantine Agung sebagai ibukota Kekaisaran Romawi, di tempat bekas Kota Byzantium Lama (324-330). Karena dibangun oleh Constantine Agung itulah kota ini kemudian dinamakan Konstantinopel (Constantinople). Ketika kerajaan Romawi pecah menjadi dua, kota ini tetap menjadi ibukota Kerajaan Romawi Timur atau Kerajaan Byzantium. Pada tahun 1455 Konstantinopel ditaklukkan oleh Dinasti Turki Othman.
Sejarah menyebutkan, pasukan Islam yang pertama kali menyerbu Konstantinopel adalah pasukan yang dipimpin oleh Mu’awiya bin Abi Sufyan saat pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib ra pada tahun 34 H. Penyerangan berikutnya dilakukan oleh putranya Yazid pada 47 H, kemudian oleh Sufyan bin Aus pada tahun 52 H yang selanjutnya diikuti oleh Salma saat pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada tahun 97H.