Warisan Masyarakat Muslim
Masyarakat Barat mengira makanan dan hidangan Muslim hanyalah kari, biryani, kebab, chapati, dan baklava. Dugaan itu ternyata salah besar. Dalam ajang konferensi internasional 1001 penemuan yang digelar di Museum Ilmu Pengetahuan dan Industri Manchester, dua tahun lalu, terungkap begitu banyak makanan dan masakan yang kini diklaim masyarakat Barat ternyata warisan dari umat Islam.
Di era keemasannya, umat Islam ternyata tak hanya melahirkan ilmu pengetahuan, teknologi, serta peradaban yang tinggi. Seni kuliner juga ternyata mendapat perhatian begitu besar dari para sarjana Muslim. Tak heran, jika beragam aneka resep masakan dan hidangan berkembang pada masa kejayaan. Hal itu dibuktikan dengan beragam kitab kuliner yang ditulis para sarjana Muslim.
Seni kuliner menempati posisi yang terbilang penting dalam sejarah peradaban Islam. Apalagi Rasulullah SAW menyuruh umatnya untuk memperhatikan kesehatan tubuh: ”Ina li-jasadika `alayka haqqan (Jasadmu memiliki hak atas dirimu),” begitu sabda Nabi Muhammad SAW. Salah satu cara memelihara dan menjaga kesehatan tubuh adalah dengan menyantap makanan dan hidangan yang halal dan bergizi.
Berkembangnya seni kuliner pada masyarakat Muslim di era keemasan berawal dari Revolusi Pertanian. Pada masa itu, masyarakat Muslim Arab sudah mengembangkan beragam jenis sayur-sayuran dan buah-buahan yang sebelumnya tak dikenal. Tanaman sayuran dan buah-buahan itu lalu dikembangkan masyarakat Muslim di Mesir, Suriah, Afrika Utara, Spanyol, serta Sicilia.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) Posting Komentar